MasarikuOnline.Com, Ambon – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia, termasuk Masita Ramli (60), seorang ibu rumah tangga asal Kapaha, Pandan Kasturi. Berkat kepesertaannya dalam JKN, Masita dapat mengakses layanan kesehatan dengan mudah, cepat, dan setara tanpa harus khawatir tentang biaya pengobatan.
Masita telah terdaftar sebagai peserta JKN sejak lama melalui segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) karena suaminya yang merupakan seorang guru. Pengalaman pertamanya menggunakan layanan JKN terjadi ketika ia mengalami gangguan asam lambung yang membuatnya harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Dr. Haulussy Ambon.
“Saat itu tiba-tiba saya merasa sakit perut, mual, dan muntah hingga tubuh saya sangat lemas. Keluarga saya segera membawa saya ke rumah sakit terdekat. Setelah diperiksa, dokter mendiagnosis saya menderita penyakit asam lambung,” ujar Masita.
Selama tiga hari menjalani perawatan, Masita merasakan pelayanan yang baik dan tidak ada perbedaan perlakuan antara pasien JKN dan pasien umum. Kekhawatirannya tentang isu pelayanan yang berbeda bagi peserta JKN terbukti tidak benar. Ia mendapatkan perawatan yang layak tanpa hambatan prosedural yang merepotkan.
“Saya benar-benar diperlakukan dengan baik. Awalnya saya sempat ragu karena mendengar isu-isu bahwa peserta JKN mendapat perlakuan berbeda, tetapi nyatanya tidak sama sekali. Prosesnya cepat dan tidak menyulitkan saya maupun keluarga,” katanya.
Baru-baru ini, Masita kembali mengalami keluhan yang sama akibat pola makan yang kurang terjaga. Kali ini, karena telah berpindah domisili, ia dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Ambon.
“Saya merasakan kenyamanan yang sama seperti saat saya dirawat dulu, bahkan pelayanannya semakin baik. Saya melihat adanya peningkatan kualitas pelayanan, baik dari tenaga medis maupun fasilitas rumah sakit,” ujarnya.
Setelah menjalani perawatan selama tiga hari, Masita bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Namun, dokter menemukan adanya masalah pada ginjalnya, sehingga ia harus dirujuk ke Rumah Sakit Siloam Ambon untuk menjalani pemeriksaan CT Scan.
“Di Rumah Sakit Bhayangkara Ambon belum tersedia alat CT Scan, jadi saya harus dirujuk ke Rumah Sakit Siloam. Ini membuktikan bahwa sistem rujukan dalam JKN berjalan dengan baik,” jelasnya.
Selama mendapatkan layanan kesehatan melalui JKN, Masita tidak dikenakan biaya sedikit pun. Hal ini membuatnya bersyukur dan membayangkan betapa beratnya beban biaya pengobatan jika tidak terdaftar sebagai peserta JKN.
“Saya tidak pernah membayar sepeser pun. Jika tidak ada BPJS Kesehatan, saya pasti kebingungan mencari biaya pengobatan. Program ini sangat membantu masyarakat, terutama dalam keadaan darurat seperti yang saya alami,” tuturnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Masita mengajak masyarakat untuk segera mendaftar sebagai peserta JKN. Menurutnya, kesehatan adalah hal yang tidak bisa diprediksi, sehingga memiliki perlindungan kesehatan seperti JKN adalah keputusan yang bijak.
“Saya rasa semua orang seharusnya terdaftar sebagai peserta JKN. Mungkin saat ini belum terasa manfaatnya, tetapi suatu saat pasti akan membutuhkannya. Penyakit bisa datang secara tiba-tiba, dan kita tidak bisa menghindarinya,” pesan Masita.
Kisah Masita Ramli menjadi bukti nyata bahwa Program JKN memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Dengan layanan kesehatan yang mudah diakses, proses yang cepat, dan biaya yang sepenuhnya ditanggung, JKN telah membantu banyak orang mendapatkan perawatan medis yang layak. Diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya jaminan kesehatan dan segera mendaftarkan diri sebagai peserta JKN demi perlindungan kesehatan di masa depan. (**)