Manfaat Program JKN: Pengalaman Ilona sebagai Peserta Jaminan Kesehatan Nasional

oleh -739 Dilihat

MasarikuOnline.Com, Piru – Linda Sopamena, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang merupakan warga Piru, berbagi pengalamannya sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sejak menjadi ASN, Ilona terdaftar sebagai peserta pada segmen Pekerja Penerima Upah (PPU). Ia mengaku telah merasakan manfaat besar dari program ini, terutama saat dirinya mengalami kondisi kesehatan yang mengkhawatirkan pada Oktober 2024.

Ilona menceritakan bahwa ia tiba-tiba mengalami haid berkepanjangan yang membuatnya merasa sangat tidak nyaman. Atas kondisi tersebut, ia memutuskan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas. Setelah pemeriksaan awal, dokter menduga adanya mioma atau kista di kandungan dan segera merujuknya ke Rumah Sakit Siloam Ambon untuk pemeriksaan lebih lanjut. Di rumah sakit tersebut, ia menjalani pemeriksaan USG guna memastikan diagnosa dan menentukan tindakan medis selanjutnya. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ia harus menjalani operasi.

Selama menjalani perawatan, Ilona mengaku takjub dengan pelayanan yang diberikan. Menurutnya, seluruh tenaga medis bekerja dengan profesional dan sigap dalam memenuhi kebutuhannya. Ia juga menepis anggapan bahwa peserta JKN mendapatkan perlakuan berbeda dibandingkan pasien umum.

“Saya juga pernah mendengar isu bahwa peserta JKN diperlakukan berbeda dengan pasien umum, namun nyatanya tidak demikian. Saya merasakan langsung bagaimana pelayanan yang diberikan, baik di rumah sakit maupun di Puskesmas. Semua mendapatkan perlakuan yang sama,” ujarnya.

Ilona juga menegaskan bahwa seluruh biaya pengobatan, mulai dari administrasi hingga operasi, sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Selama status kepesertaan aktif dan mengikuti prosedur yang berlaku, peserta JKN tidak akan dikenakan biaya tambahan.

“Mulai dari administrasi hingga tindakan operasi, saya tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Bahkan obat-obatan pun ditanggung sepenuhnya. Saya dan keluarga benar-benar tidak perlu mengkhawatirkan masalah biaya,” ungkap Ilona.

Selain itu, Ilona membantah isu mengenai adanya batasan waktu rawat inap yang hanya tiga hari bagi peserta JKN. Ia menegaskan bahwa dirinya dirawat hingga benar-benar pulih sebelum diperbolehkan pulang oleh dokter.

“Tidak ada batasan hari rawat inap. Buktinya, saya dirawat sampai benar-benar pulih. Isu yang beredar itu tidak benar. Saya sendiri sudah mengalaminya,” tambahnya.

Sebagai peserta JKN pada segmen PPU, Ilona merasa manfaat yang didapatkan sebanding, bahkan lebih dari yang ia bayarkan setiap bulan melalui potongan gaji. Ia juga menyadari bahwa iuran yang ia bayarkan turut membantu peserta lain yang membutuhkan layanan kesehatan, mengingat BPJS Kesehatan bekerja dengan prinsip gotong royong.

“Saya memang tidak sering menggunakan JKN untuk berobat, tetapi saya sadar bahwa iuran yang saya bayarkan juga digunakan untuk membantu peserta lain yang membutuhkan layanan kesehatan. Program ini benar-benar bermanfaat bagi banyak orang,” tuturnya.

Dengan berbagai pengalaman positif tersebut, Ilona menekankan pentingnya keberadaan Program JKN agar semakin banyak masyarakat yang terbantu. Ia juga mengingatkan pentingnya memastikan status kepesertaan JKN tetap aktif agar perlindungan kesehatan tetap terjaga.

“Menjaga kesehatan itu pilihan, tetapi tidak semua orang bisa selalu sehat. Kadang kita baru sadar pentingnya JKN ketika sudah jatuh sakit. Karena itu, pastikan diri dan keluarga terdaftar sebagai peserta JKN dan selalu aktif. Jangan sampai ketika keadaan darurat baru kita menyalahkan aturan yang sebenarnya sudah ada dan jelas manfaatnya,” pungkas Ilona.

Dengan pengalaman yang telah ia rasakan, Ilona berharap Program JKN terus berjalan dan semakin meningkatkan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.(**)

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.