OJK Maluku Genjot Literasi dan Akses Keuangan di Wilayah 3T Maluku Tenggara

oleh -557 Dilihat

MasarikuOnline. Com, Langgur – Upaya menghadirkan layanan keuangan hingga ke pulau-pulau terpencil di Maluku Tenggara makin nyata. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku turun langsung ke daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), menyasar pelajar, pelaku usaha perikanan, petani rumput laut, hingga UMKM perempuan untuk memperkuat literasi sekaligus inklusi keuangan.

Kegiatan ini dikemas dalam rangkaian edukasi keuangan dan business matching bersama Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), dan Rumah BUMN. Tujuannya jelas: memperluas akses pembiayaan, mendukung usaha produktif, dan menumbuhkan budaya cerdas finansial di masyarakat kepulauan.

Program diawali dengan Rapat Pleno Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Kantor Bupati Maluku Tenggara. Bupati Maluku Tenggara, Drs. H. M. Thaher Hanubun, menegaskan peran vital sektor pertanian dan perikanan.

“Sektor pertanian dan perikanan adalah tulang punggung daerah kita. Melalui TPAKD, kita dorong lembaga jasa keuangan hadir bagi pelaku usaha lokal hingga ke desa-desa,” ujarnya.

Dalam rapat ini disepakati empat program prioritas tahun 2026, yakni pengembangan ekonomi daerah, perluasan akses keuangan, digitalisasi UMKM, dan peningkatan literasi keuangan.

Gerakan ini menyasar generasi muda terlebih dahulu. Di MAN Maluku Tenggara, sebanyak 100 pelajar mendapatkan edukasi keuangan syariah, pengelolaan uang, hingga bahaya judi online dan kejahatan digital. Targetnya sederhana: mencetak generasi cerdas finansial di wilayah kepulauan.

Dari sekolah, tim OJK bergerak ke Ohoi Danar, desa pesisir yang sebagian besar warganya hidup dari laut. Sebanyak 150 warga, termasuk ibu rumah tangga dan nelayan, diajak memahami perencanaan keuangan keluarga, layanan digital perbankan, serta akses pembiayaan UMKM.

Business Matching untuk Nelayan, Petani Rumput Laut, dan UMKM Perempuan

Di Ohoi Dunwahan, OJK Maluku menggelar business matching untuk 50 pelaku usaha perikanan dan budidaya rumput laut. Mereka dipertemukan dengan bank, BPJS Ketenagakerjaan, hingga Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk membuka akses modal, asuransi usaha, dan investasi.

Para perempuan pesisir—mulai dari istri nelayan hingga pelaku UMKM—mendapat pendampingan cara mengatur uang, menabung produktif, dan mengakses pembiayaan.

Program berlanjut ke desa wisata Ohoi Ngilngof. Sebanyak 100 pelaku usaha pariwisata dan UMKM perempuan mengikuti business matching yang fokus pada pembiayaan, pemasaran digital, dan pengembangan produk lokal. Rumah BUMN dan BRI turut hadir memberi pendampingan.

Kepala OJK Provinsi Maluku menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen OJK untuk membuka akses keuangan bagi masyarakat pesisir dan wilayah 3T.

“Kami ingin memastikan pelajar, nelayan, hingga pelaku UMKM, terutama perempuan di Maluku Tenggara, bisa mengakses layanan keuangan dengan mudah dan aman. Harapannya, ekonomi lokal tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan,” ucapnya.

Melalui kolaborasi pemerintah daerah dan industri jasa keuangan, OJK Maluku optimistis semakin banyak masyarakat kepulauan yang memanfaatkan layanan keuangan formal untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. (**)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.