MasarikuOnline.Com, Ambon – Pemerintah Provinsi Maluku menggelar Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Rakortekrenbang) dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Maluku Tahun 2026. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Sadali Ie, mewakili Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, di Hotel Santika, Ambon, Rabu (21/5/2025).
Dalam sambutan tertulis Gubernur yang dibacakan oleh Sekda, Lewerissa menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Rakortekrenbang sebagai wadah penting dalam menyinergikan arah pembangunan yang terarah dan terpadu antara provinsi dan kabupaten/kota.
Gubernur menjelaskan bahwa penyusunan RKPD Tahun 2026 merupakan bagian dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku tahun 2025–2029, yang mengusung visi: “Transformasi Menuju Maluku yang Maju, Adil dan Sejahtera Menyongsong Indonesia Emas 2045”.
“Visi ini menuntut kita untuk berpikir jauh ke depan. Kita tidak hanya membangun untuk lima tahun, tapi sedang meletakkan fondasi bagi kemajuan Maluku dua dekade ke depan,” tegas Lewerissa dalam sambutan tertulisnya.
Untuk mendukung visi tersebut, Pemprov Maluku mengusung tema pembangunan tahun 2026: “Penguatan Ketahanan Pangan, Energi serta Ekonomi Produktif dan Inklusif.” Tema ini, menurut Gubernur, menegaskan pentingnya ketahanan sektor-sektor strategis serta transformasi ekonomi yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat secara adil dan merata.
Lebih lanjut, Lewerissa memaparkan lima tujuan strategis dari pelaksanaan Rakortekrenbang ini, yaitu:
1. Menyatukan arah pembangunan antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
2. Menyelaraskan target pembangunan lintas wilayah.
3. Memperkuat integrasi pembangunan lintas sektor.
4. Mendorong perencanaan berbasis hasil, bukan hanya rutinitas tahunan.
5. Menghasilkan dokumen RKPD 2026 yang selaras dengan agenda nasional dan berpijak pada realitas lokal serta visi jangka panjang.
Sebagai penutup, Gubernur menekankan pentingnya semangat kolaborasi dalam setiap langkah pembangunan, sejalan dengan nilai budaya Maluku “Hidop Orang Basudara.”
“Visi besar hanya dapat dicapai jika seluruh elemen—pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga para pemangku kepentingan—bergerak dalam satu irama,” tandasnya.
Rakortekrenbang ini turut dihadiri oleh Direktur Perencanaan, Evaluasi, dan Informasi Pembangunan Daerah (PIEPD) Kementerian Dalam Negeri, Staf Ahli dan Asisten Sekda Provinsi Maluku, pimpinan OPD lingkup Pemprov Maluku, Kepala Bappeda se-Maluku, serta sejumlah stakeholder pembangunan lainnya.
Forum ini menjadi momen penting untuk merumuskan arah pembangunan Maluku secara kolektif demi mewujudkan transformasi daerah yang berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.(**)















