Masarikuonline.Com, Ambon – Ketua Tim Penggerak PKK Kota Ambon, Lisa Wattimena, mengukuhkan Ketua Tim Pembina Posyandu Kecamatan Teluk Ambon masa bakti 2025–2030 dan secara resmi melantik para Ketua Tim Pembina Posyandu Desa/Negeri se-Kecamatan Teluk Ambon. Prosesi pelantikan berlangsung di Kantor Camat Teluk Ambon, Jumat, 30 Mei 2025.
Kegiatan ini menjadi bagian dari penguatan struktur kelembagaan Posyandu di tingkat kecamatan dan desa. Langkah ini ditujukan untuk mendorong optimalisasi pelayanan dasar di bidang kesehatan, gizi, pendidikan anak usia dini, serta kesejahteraan keluarga.
Dalam sambutannya, Lisa Wattimena menekankan pentingnya revitalisasi peran Posyandu sebagai garda terdepan dalam sistem layanan kesehatan masyarakat, terutama dalam penanganan isu-isu strategis seperti stunting, kesehatan ibu dan anak, serta penguatan peran keluarga.
“Penguatan Tim Pembina Posyandu adalah langkah nyata untuk memastikan Posyandu dapat berfungsi secara maksimal. Tidak hanya sebagai tempat pelayanan kesehatan, tapi juga sebagai pusat edukasi keluarga,” kata Lisa.
Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan Posyandu sangat ditentukan oleh sinergi berbagai elemen, mulai dari tenaga kesehatan, aparat desa, hingga kader PKK dan masyarakat. Menurutnya, sinergi lintas sektor adalah kunci dalam menciptakan layanan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Saya berharap kehadiran tim yang baru ini mampu mendorong inovasi dan menjawab tantangan pelayanan kesehatan di tingkat akar rumput, khususnya di Kecamatan Teluk Ambon,” lanjutnya.
Prosesi pelantikan berlangsung dalam suasana khidmat dan dihadiri oleh jajaran pemerintah kecamatan, pengurus PKK kota dan kecamatan, kepala desa/negeri, serta kader Posyandu dari berbagai wilayah Teluk Ambon.
Pelantikan ini diharapkan menjadi titik awal penguatan peran kelembagaan Posyandu sebagai pilar utama dalam pembangunan sumber daya manusia, terutama perempuan dan anak, di Kota Ambon. Pemerintah kota melalui Tim Penggerak PKK berkomitmen untuk terus mendukung transformasi Posyandu menuju model layanan berbasis kebutuhan komunitas yang lebih modern dan responsif.
(**)















