Masarikuonline.Com, Makassar – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kegiatan Journalist Class Angkatan 10 yang melibatkan 40 insan jurnalis, baik media cetak, televisi, radio maupun online yang berasal dari kota Ambon, Gorontalo, Kendari, Palu, Manado dan Makassar, yang berlangsung selama dua hari, sejak 4-5 November 2024.
Kegiatan yang berlangsung di The Rinra Hotel Makassar, Jl. Metro Tanjing Bunga, Kelurahan Panambungan, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menghadirkan narasumber dari OJK pusat maupun daerah tersebut bertujuan untuk mengasah kemampuan wartawan terkait industri jasa keuangan dan digital kripto.
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman sebagai pemateri pertama membawakan materi tentang Perkembangan Industri Jasa Keuangan di Wilayah Sulampua, yang dalam pemaparannya menjelaskan terkait Kondisi Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia.
Darwisman mengatakan, berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2024 untuk Literasi Keuangan sebesar 65,43%, sedang Inklusi sebesar 75,02%. Tentunya angka ini akan terus di dorong sehingga ada peningkatan yang signifikan di tahun berikutnya.
Menurutnya untuk mendorong peningkatan tersebut, OJK memiliki 10 sasaran prioritas literasi keuangan yang telah tertuang dalam strategi Nasional antara lain, ada kaum perempuan, karyawan, pelajar/ mahasiswa/ pemuda, profesi, petani/nelayan, TKI, masyarakat 3T, UMKM, termasuk kaum difabel.
“Tantangan yang dihadapi dalam upaya peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan tentu tidak mudah, seperti kondisi geografis, gap indeks literasi dan Inklusi, akses internet, akses jasa keuangan, demografi penduduk serta tingkat pendidikan dan perekonomian,” ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk menjawab tantangan yang dihadapi dalam upaya peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan bisa secara massif kepada masyarakat di seluruh Indonesia, OJK telah mencanangkan program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) pada bulan Agustus kemarin.
“Adapun target dari program GENCARKAN adalah, mendorong lahirnya 2 juta duta dan agen Literasi dan Inklusi Keuangan, sebanyak 90% pelajar Indonesia telah memiliki tabungan, 2,5 juta kelompok mahasiswa dan pemuda telah memiliki rekening, pembukaan akses kredit UMKM melalui program kredit/pembiayaan melawan rentenir, sehingga dapat menjangkau 1,6 juta debitur, mengakselerasi penggunaan produk keuangan oleh 30% kelompok penyandang disabilitas,” jelasnya.
Menurutnya lagi, untuk menjawab target program GENCARKAN, ada strategi yang dilakukan untuk bisa mencapai target Literasi dan Inklusi Keuangan yang lebih merata di seluruh Indonesia yang terkait dengan Literasi Keuangan OJK yaitu, Training Of Trainers (TOT) dan Edukasi Tematik, sedangkan untuk Inklusi Keuangan OJK yaitu, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Produk Development, Business Matching, diperkuat juga dengan Inisiasi Stakeholders.
Pada kesempatan ini kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan jurnalis yang telah memberikan kontribusi dalam pemberitaan positif tentang OJK.
“Luar biasa kolaborasi dari berbagai kegiatan yang dilakukan seperti, media gathering, jurnalis update, pers rilis maupun artikel, semuanya menjadi pemberitaan dalam upaya memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang OJK selama ini,” Pungkasnya menutup pemaparannya. (JR)