MasarikuOnline.Com, Ambon – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan melalui program pemberdayaan warga binaan. Sebagai bentuk sinergi dengan sektor pertanian, Lapas Ambon melakukan koordinasi dan konsultasi strategis dengan Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (BPTPNP) Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Selasa (4/3/2025).
Kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam mendukung Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian warga binaan melalui sektor pertanian. Selain itu, program ini juga selaras dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden dalam mendorong swasembada pangan guna meningkatkan ketahanan dan kemandirian bangsa.
Dukungan Teknis dan Sarana Pertanian
Dalam koordinasi tersebut, Kepala BPTPNP Dinas Pertanian Maluku, Jufry Ohoirat, memberikan bimbingan teknis serta dukungan sumber daya untuk memaksimalkan kegiatan pertanian di Lapas Ambon. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan adalah peminjaman satu unit traktor mini yang akan digunakan di lahan pertanian Lapas Ambon.
“Kami akan meminjamkan satu buah traktor mini untuk digunakan di lahan pertanian Lapas,” ujar Jufry Ohoirat. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi tanaman pangan yang dikelola oleh warga binaan.
Sementara itu, Kasubsi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja (Bimker dan PHK) Lapas Ambon, Adam Fatsei, menjelaskan bahwa warga binaan akan dilibatkan secara aktif dalam seluruh proses pertanian.
“Kami akan melibatkan warga binaan mulai dari proses persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan hingga waktu panen,” ungkapnya.
Meningkatkan Kemandirian Warga Binaan dan Ketahanan Pangan
Tujuan utama dari program ini adalah untuk memastikan ketersediaan pangan yang stabil dan berkualitas, baik bagi warga binaan maupun masyarakat sekitar. Dengan adanya pelatihan pertanian, warga binaan diharapkan dapat memperoleh keterampilan baru yang dapat mereka manfaatkan setelah kembali ke masyarakat.
Selain memberikan manfaat langsung bagi warga binaan, sinergi antara Lapas Ambon dan BPTPNP juga membawa dampak positif bagi masyarakat luas. Peningkatan produktivitas pertanian yang dilakukan oleh warga binaan dapat berkontribusi pada ketahanan pangan dan kualitas hidup yang lebih baik di wilayah sekitar.
Dengan adanya kerja sama ini, Lapas Ambon tidak hanya menjadi tempat pembinaan, tetapi juga pusat pemberdayaan yang memberikan manfaat nyata bagi warga binaan dan masyarakat. Program ini menjadi contoh konkret bagaimana sinergi antara lembaga pemasyarakatan dan instansi pertanian dapat mendukung kemandirian dan ketahanan pangan secara berkelanjutan. (**)















