MasarikuOnline. Com, Makassar – Sejumlah jurnalis mitra Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku mendapat kesempatan istimewa untuk menikmati keindahan wisata bahari di atas kapal Phinisi KLM Ghinayah, yang berlayar di kawasan Pantai Losari, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (9/10).
Dengan latar pemandangan laut yang memesona dan alunan musik yang menenangkan, para jurnalis menikmati suasana malam penuh keakraban di atas kapal tradisional khas Bugis-Makassar itu. Kegiatan tersebut juga diisi dengan acara makan malam bersama dalam nuansa santai namun hangat, yang mempererat hubungan antara jurnalis dan pihak BI Maluku.
“Kegiatan ini bukan sekadar rekreasi, tapi juga mempererat hubungan kemitraan kami dengan para jurnalis yang selama ini menjadi mitra strategis dalam menyampaikan informasi kebijakan BI kepada publik,” ujar salah satu perwakilan BI Maluku.
Kapal Phinisi KLM Ghinayah sendiri merupakan ikon wisata bahari di Makassar. Kapal tradisional ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan untuk menikmati panorama laut, matahari terbit, maupun matahari terbenam langsung dari atas dek kapal.
Salah satu jurnalis peserta kegiatan mengatakan pengalaman tersebut sangat berkesan dan memberikan inspirasi bagi pengembangan pariwisata di Maluku.
“Suasananya sangat indah dan hangat. Jika konsep wisata seperti ini dikembangkan di Maluku, pasti akan menjadi daya tarik besar bagi wisatawan,” ujarnya.
Sementara itu, pengelola Kapal Phinisi KLM Ghinayah, Andi Rahman, menuturkan bahwa keberadaan kapal ini bukan hanya untuk mencari nafkah, tetapi juga sebagai sarana memperkenalkan budaya maritim Sulawesi Selatan kepada wisatawan.
“Kami menawarkan berbagai paket wisata, mulai dari sunset cruise, romantic dinner di atas kapal, hingga tur edukasi budaya bagi pelajar dan wisatawan mancanegara,” jelasnya.
Selain menikmati pesona laut dari kapal Phinisi, para pengunjung juga dapat menjelajahi kawasan Pantai Losari yang terkenal dengan kuliner khas Makassar. Beragam sajian dari pelaku UMKM lokal menambah lengkap pengalaman wisata bahari di kota yang dikenal dengan julukan “Kota Anging Mammiri” ini. (**)















