MasarikuOnline.Com, Maluku Tengah – Setelah menanti lebih dari sebelas tahun, Jemaat GPM Eirene di Dusun Ralmida, Negeri Yafila, Kecamatan Amahai, akhirnya meresmikan Gedung Gereja Imanuel. Minggu pagi, 8 Juni 2025, bangunan bercat putih yang berdiri anggun itu menjadi saksi kehadiran jemaat, tokoh agama, dan para pejabat dari berbagai level pemerintahan.
Peresmian ini ditandai dengan ibadah syukur dan seremoni pembukaan gedung. Dimulai dari penandatanganan berita acara dan prasasti oleh Ketua Majelis Pekerja Harian Sinode GPM, Pdt. Elifas Maspaitella, dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Maluku, Melky Lohy, yang hadir mewakili Gubernur Maluku.
Pita digunting, pintu gereja dibuka. Jemaat pun bersyukur—perjalanan panjang pembangunan yang dimulai sejak 14 Februari 2014, dengan total dana Rp2 miliar lebih, akhirnya tuntas setelah 11 tahun, 3 bulan, dan 8 hari.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Lohy, Gubernur Maluku menyebut Gereja Imanuel sebagai simbol iman dan bukti nyata kasih Kristus. “Nama Imanuel yang berarti Allah beserta kita, menjadi akta iman atas kuasa penyertaan Tuhan dari awal perencanaan hingga momen ini,” tulisnya.
Namun, Gubernur mengingatkan bahwa gedung ini bukanlah garis akhir. “Peresmian ini adalah awal dari tugas yang lebih besar. Gereja Imanuel harus menjadi mercusuar terang di tengah kegelapan, ruang pengharapan di tengah masyarakat yang haus akan kebenaran dan keadilan.”
Ia juga menekankan pentingnya gereja sebagai ruang pelayanan yang inklusif, tanpa batasan status sosial, jabatan, atau asal-usul.
Peresmian gereja ini dihadiri pula oleh Wakil Bupati Maluku Tengah periode 2012–2022 Marlatu Leleury, Asisten II Sekda Kabupaten Maluku Tengah, anggota Forkopimda, pimpinan OPD, serta para tokoh masyarakat dan jemaat dari Negeri Yafila dan sekitarnya.
Pemerintah Provinsi Maluku, kata Gubernur, akan terus mendukung pembangunan kehidupan keagamaan. “Kami percaya, pembangunan rohani adalah fondasi utama dari pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.”
Acara ditutup dengan ajakan untuk merawat gedung gereja ini sebagai ruang pujian, pendidikan iman, dan pelayanan yang menyentuh seluruh umat. (**)















