Dorong Ketahanan Pangan Provinsi Maluku, BI Berkolaborasi Dengan TPID Maluku Gelar GNPIP Maluku 2023

oleh -305 Dilihat

MasarikuOnline.Com, Ambon – Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Maluku 2023 merupakan Kolaborasi yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku sebagai komitmen bersama dalam mendorong ketahanan pangan, sekaligus dalam upaya pengendalian inflasi di Provinsi Maluku.

GNPIP Provinsi Maluku 2023 yang berlangsung pada Kamis (23/11/2023), difokuskan pada 7 (tujuh) area, yaitu (i) (i) Gerakan Budidaya Pangan Mandiri, Implementasi best practice, dan hilirasi, (ii) Pemanfaatan alsintan dan saprotan dalam pengembangan klaster pangan, (iii) Perluasan kerja sama antar daerah (KAD), (iv) Optimalisasi program fasilitasi distribusi pangan oleh pemerintah daerah, (v) Penguatan data/informasi terkait neraca pangan, (vi) Penguatan Capacity Building, sosialisasi, koordinasi, dan komunikasi , (vii) Operasi Pasar, Pasar Murah, dan Strategi Pengendalian Harga Pangan.

Dalam kegiatan tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Rawindra Ardiansah menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota TPID yang berkontribusi positif dalam merealisasi program GNPIP.

Menurutnya, Program tersebut merupakan bentuk koordinasi dan sinergi antara seluruh stakeholder di TPID untuk mengoptimalkan dan memperkuat langkah-langkah pengendalian inflasi di daerah baik dari sisi suplai, maupun produksi untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan upaya mengurangi tekanan inflasi.

Lanjutnya, perkembangan inflasi Maluku ke depan masih akan menghadapi tantangan kenaikan harga beberapa komoditas, seiring peningkatan permintaan menjelang HBKN Natal dan Tahun Baru yang semakin dekat serta gangguan produksi dan pasokan seiring dengan adanya El Nino di wilayah sentra yang belum reda.

“Namun demikian, perkembangan inflasi Maluku ke depan masih akan menghadapi tantangan kenaikan harga beberapa komoditas, seiring peningkatan permintaan menjelang HBKN Natal dan Tahun Baru yang semakin dekat serta gangguan produksi dan pasokan seiring dengan adanya El Nino di wilayah sentra yang belum reda,” Jelas Rawindra.

Ia menambahkan, Secara historis, menjelang Nataru, beberapa komoditas berpotensi mengalami peningkatan harga seperti cabai, beras, telur ayam, serta daging. Oleh karena itu, langkah-langkah pengendalian inflasi harus terus dilakukan agar dapat meredam peningkatan harga menjelang HBKN Natal dan Tahun Baru. Rawindra juga menghimbau agar masyarakat tetap berbelanja sesuai kebutuhan normal.

Pemerintah Provinsi Maluku yang diwakili oleh Kepala Biro Perekonomian Provinsi Maluku, Onesimus Soumeru menyampaikan apresiasi kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku atas usahanya dalam pengendalian inflasi sehingga dapat terjaga di angka 3,11% (YoY) pada posisi September 2023 yang berada pada rentang 3±1%.

Untuk dapat mengendalikan inflasi sampai akhir tahun 2023, Pemerintah Provinsi Maluku berkolaborasi dengan seluruh anggota TPID serta instansi vertikal lainnya perlu terus melaksanakan seluruh program pengendalian inflasi, termasuk program yang telah dicanangkan dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Acara Gerakan Nasional Pengendalian inflasi Pangan ini kemudian dilanjutkan dengan seremonial pemberian bantuan kepada petani komoditas volatile foods yakni cabai dan bawang merah guna untuk meningkatkan produktivitas serta hilirisasi hasil pertanian, serta pemberian tanaman cabai kepada PKK Kota Ambon sebagai dukungan untuk urban farming dan pemanfaatan lahan kosong oleh masyarakat di Kota Ambon.

Acara pun diakhiri dengan panen bersama cabai rawit dan cabai keriting di lahan petani Telaga Kodok Maluku Tengah yang dilaksanakan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku dan Kepala Biro Perekonomian Provinsi Maluku bersama dengan stakeholders lainnya.(**)