Implementasi Kurikulum MBKM, Wenno : FKIP Unpatti Ambon Telah Laksanakan Sesuai Amanat Mendikbudristek

oleh -1162 Dilihat

MasarikuOnline.com, Ambon – Terkait dengan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura Ambon. Dekan FKIP Unpatti Ambon Prof. DR. Izaac Wenno, S.Pd., M.Pd yang ditemui media ini diruang kerjanya Lantai II Gedung FKIP Unpatti Ambon, Rabu (9/11/2022)

Wenno mengatakan bahwa, Kebijakan Pemerintah untuk pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), memang sudah saatnya Perguruan Tinggi harus laksanakan, karena itu amanat Peraturan Menteri Nomor 3 tahun 2020, dan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka harus dilaksanakan dengan 8 kegiatan yang dikehendaki BKM dan FKIP Unpatti Ambon sudah laksanakan, hanya saja di FKIP ini, kita lebih fokus di kegiatan esksistensi mengajar, walaupun dari 8 kegiatan seperti ada kewirausahaan, membangun desa, pertukaran mahasiswa, penelitian riset.

Lanjutnya, Jadi FKIP Unpatti kalau dilihat sudah berjalan, dan implemntasinya, mahasiswa sudah turun mengajar di desa, jumlahnya kurang lebih 600 mahasiswa yang turun diberbagai macam desa, kecamatan dan kabupaten, namun kita batasi sampai di Kabupaten Maluku Tengah di Kecamatan Banda. “Dalam bentuk PLP 1 dan PLP 2, dimana PLP 1, itu observasi dan PLP 2, rekap full mengajar dan itu sudah dilaksanakan kurang lebih 2 minggu mahasiswa FKIP laksanakan.

“Sekarang juga, kita bangun lagi, pertukaran dosen dan mahasiswa secara internal, itu kemarin di Lombok, disitu selaku Pimpinan Fakultas menghadirkan semua Kepala Program Studi, Kepala Jurusan dan Sekretaris Jurusan, dalam rangka semua itu mengimplementasikan Merdeka Belajar Kampus Merdeka,”terangnya.

Tambahnya, Jadi kegiatannya yang didesain adalah pertukaran dosen dan ini kita gagas supaya dosen juga bisa melakukan proses perkuliahan diluar dan nanti dari luar juga datang ke FKIP Unpatti Ambon.
Sementara ini juga, ada 26 mahasiswa kita sementara melakukan magang di empat 4 Provinsi yakni 1 di Provinsi Jawa Barat, 1 di Provinsi Jawa Tengah, 1 di Provinsi Jawa Timur dan 1 di Provinsi D.I Yogyakarta, itu pertukaran Mahasiswa dan mereka telah melaksanakan magang kurang lebih 6 bulan ditempatkan disana.

“jadi itu yang sementara kita coba supaya mahasiswa, bukan saja belajar di kampus, tetapi mahasiswa bisa ambil, kurang lebih 1 semester ada 20 SKS dan ada 3 Semester totalnya mahasiswa bisa ambil diluar kampusnya 60 SKS dari total 146 SKS minimal dan 152 SKS maksimal,”ungkapnya.

Olehnya itu, MBKM sekarang FKIP Unpatti Ambon sudah jalan, jadi sekarang kita lebih dorong supaya mahasiswa juga bisa melakukan yang disebut dengan membangun desa tetapi dikemas dalam bentuk KKN, dan KKN yang kita kembangkan adalah KKN Profesi bukan KKN Tematik sesuai amanat UU Guru Nomor 14 tahun 2005 yang sekarang kita laksanakan itu supaya yang membangun desa lebih fokus pada Pendidikan, jangan fokus di bidang lain dan itu yang kita lakukan sekarang.

Ditambahkannya, FKIP untuk implementasi MBKM, sekarang telah melaksanakan itu ada dua, Pertama, berhubungan dengan eksistensi mengajar di desa, dan Kedua, FKIP Mengajar, yang sudah memasuki edisi ke 11 di tahun 2021, FKIP telah mengirimkan 60 orang ke Kabupaten Kepulauan Aru untuk mengajar dan tahun 2022 di Kabupaten Buru Selatan 38 Orang dan Tahun depan 2023, FKIP Mengajar di MBD, prioritasnya di Kecamatan Pulau-pulau Babar, Kecamatan Letti, Moa Lakor dan Pusatnya di Ibukota Kabupaten Moa – Tiakur.

“Jadi akan masuk edisi ke 13, FKIP Mengajar dan FKIP Mengabdi, dan lebih ke Implemnasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka, dimana dosen tidak hanya di kampus tetapi bisa mengajar dimana saja,”tutupnya. (JR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.