Seno Pramuadji: SEO Itu Maraton, Bukan Sprint – Media Harus Pahami Pembacanya

oleh -66 Dilihat

MasarikuOnline.Com, Makassar — Praktisi digital dan SEO, Seno Pramuadji, menegaskan pentingnya pemahaman mendalam tentang Search Engine Optimization (SEO) bagi media daring di era digital saat ini. Hal itu disampaikannya dalam Sharing Session bersama media mitra Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, yang digelar di ruang Macora, Hotel The Rinra, Kota Makassar, Rabu (8/10/2025).

Dalam sesi tersebut, Seno mengatakan bahwa SEO merupakan bagian penting dari strategi media online agar bisa bertahan dan berkembang di tengah perubahan pola konsumsi informasi publik.

“SEO itu bukan sprint, tapi maraton. Ia adalah investasi jangka panjang. Hasilnya tidak bisa instan, tapi jika dilakukan dengan konsisten, manfaatnya akan sangat besar,” ujarnya kepada wartawan usai pemaparan materi.

Menurut Seno, media online perlu memahami elemen-elemen dasar SEO, terutama pada aspek on-page optimization, yaitu upaya mengoptimalkan struktur dan konten situs dari dalam.

Dengan pemahaman itu, media bisa memastikan kontennya mudah ditemukan oleh pembaca melalui mesin pencari seperti Google.

“Kalau media tahu siapa audiensnya, tahu apa yang mereka cari dan butuhkan, maka konten bisa dioptimalkan agar muncul di hasil pencarian. Misalnya, dalam konteks Bank Indonesia, topik yang dicari tentu seputar keuangan, ekonomi, dan bisnis,” jelasnya.

Seno menambahkan, kemampuan media dalam mengoptimalkan SEO bukan hanya soal meningkatkan pembaca, tetapi juga membuka peluang bisnis baru.

Media yang kredibel dan memiliki performa SEO kuat dapat menjadi mitra strategis bagi berbagai merek atau brand yang ingin memperluas jangkauan pasar, termasuk di daerah.

“Media yang punya performa digital bagus bisa menjadi mitra brand-brand besar maupun lokal. Itu bisa menjadi revenue stream baru di luar iklan konvensional,” ujarnya.

Lebih lanjut, Seno menyoroti perubahan perilaku masyarakat yang kini cenderung mengonsumsi berita lewat media sosial.

Menurutnya, entry point pembaca berita kini bukan lagi dari homepage situs berita, melainkan dari platform seperti Instagram dan TikTok.

“Netizen sekarang tidak lagi buka situs berita langsung. Mereka lihat berita lewat reels, stories, atau video pendek di media sosial,” katanya.

Karena itu, ia menyarankan agar media melakukan amplifikasi konten secara organik di media sosial.

Langkah ini, kata Seno, terbukti efektif menarik pembaca baru, terutama kalangan muda yang aktif di platform digital.

Selain itu, ia juga mendorong media untuk berkolaborasi dengan platform besar seperti Meta dan TikTok, yang kini membuka ruang kerja sama dengan akun-akun kredibel termasuk media profesional.

“Platform besar sekarang sangat terbuka bekerja sama dengan media yang kredibel. Media bisa dapat keuntungan berupa visibilitas, monetisasi, dan distribusi konten yang lebih luas,” jelasnya.

Di akhir wawancara, Seno menegaskan bahwa peran media tidak hanya sekadar menyajikan berita, tetapi juga menjual pengaruh dan kredibilitas.

Menurutnya, independensi dan integritas jurnalistik adalah modal utama agar media tetap dipercaya publik.

“Media jangan hanya jualan berita, tapi juga pengaruh. Ketika media punya rekam jejak yang kuat, independen, dan profesional, pembaca akan datang dengan sendirinya,” tegasnya.

Ia menambahkan, khusus untuk wilayah Maluku dan sekitarnya, media lokal memiliki posisi penting sebagai sumber informasi yang faktual dan terverifikasi.

“Pembaca yang loyal tahu harus mencari berita dari mana. Mereka akan memilih media yang jelas kredibilitasnya dan berada di bawah naungan Dewan Pers,” pungkasnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.