Gebyar Ramadan Keuangan Syariah Maluku 2025: Meningkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah

oleh -693 Dilihat

MasarikuOnline.Com, Ambon – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku menggelar Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) Maluku 2025 di Pelataran Masjid Raya Al-Fatah, Ambon. Acara ini menjadi momentum strategis dalam mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah di Maluku, sejalan dengan visi “Sapta Cita Lawamena” Pemerintah Provinsi Maluku periode 2025-2030 yang menitikberatkan pada pemerataan pertumbuhan ekonomi.

GERAK Syariah Maluku 2025 dibuka secara resmi oleh Gubernur Maluku, Bapak Hendrik Lewerissa, S.H., LL.M., didampingi Wakil Gubernur Maluku, Bapak Abdullah Vanath, S.Sos., Kepala OJK Provinsi Maluku, Andi Muhammad Yusuf, serta Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Wilayah Maluku, Ir. Sadali Ie, M.Si., IPU yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Maluku. Acara ini juga turut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di sektor keuangan syariah, termasuk perwakilan pemerintah daerah, pelaku usaha jasa keuangan syariah, Bank Indonesia, Kementerian Agama, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), media massa, serta tokoh penggerak keuangan syariah lainnya.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, dilakukan juga pelantikan Pengurus MES Wilayah Maluku periode 2024-2027 oleh Pengurus Pusat MES, menandai komitmen kuat dalam memperkuat ekosistem ekonomi syariah di wilayah ini.

Dalam sambutannya, Kepala OJK Provinsi Maluku, Andi Muhammad Yusuf, menegaskan bahwa GERAK Syariah Maluku 2025 merupakan bagian dari inisiatif nasional OJK yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemanfaatan layanan keuangan syariah di seluruh Indonesia.

“Gerak Syariah Maluku 2025 merupakan inisiatif OJK yang dilaksanakan di seluruh kantor OJK daerah guna meningkatkan antusiasme masyarakat terhadap layanan keuangan syariah. Kami berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Maluku, Bank Indonesia, pelaku usaha jasa keuangan syariah, MES, Kementerian Agama, serta media massa untuk memastikan keberhasilan program ini,” jelasnya.

Beliau juga menyoroti perkembangan ekonomi syariah di Indonesia yang semakin pesat. Berdasarkan laporan State of Global Islamic Economy (SGIE) 2023, Indonesia menempati peringkat 3 dunia dalam sektor ekonomi syariah, unggul dalam industri pariwisata Muslim serta peringkat 3 dalam keuangan syariah menurut Islamic Finance Development Indicator (IFDI).

Di Maluku, sektor keuangan syariah juga menunjukkan pertumbuhan positif, dengan total aset perbankan syariah mencapai Rp1 triliun pada Desember 2024, meningkat sekitar 20% dibanding tahun sebelumnya. Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan industri perbankan secara keseluruhan di Maluku, dengan tingkat Non-Performing Financing (NPF) hanya 0,66%, menunjukkan kualitas kredit yang terjaga dengan baik.

Dalam sambutannya, Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menekankan pentingnya peran keuangan syariah dalam mendukung ekonomi yang inklusif dan universal.

“Keuangan syariah bukan hanya untuk kelompok tertentu, tetapi merupakan instrumen yang inklusif dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, peningkatan literasi keuangan syariah menjadi krusial,” ujarnya.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia masih berada di angka 39,11%, yang berarti masih ada banyak ruang untuk peningkatan pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan berbasis syariah. Gubernur berharap melalui GERAK Syariah 2025, angka ini dapat meningkat secara signifikan di Maluku.

Mengusung tema “Ramadan Bermakna Bersama Keuangan Syariah”, GERAK Syariah 2025 berlangsung hingga 27 Maret 2025 dengan berbagai kegiatan edukatif dan promotif, antara lain:

  1. KOLAK (Kajian dan Obrolan Seputar Keuangan Syariah)
    Program edukasi melalui webinar, talkshow Ramadan di radio, podcast, dan media digital. Tahun ini juga diperkenalkan School of Syariah, yang melibatkan penyuluh agama dalam menyebarluaskan literasi keuangan syariah. Program Training of Trainer (ToT) untuk penyuluh agama telah dilaksanakan pada 27 Februari 2025.
  2. KURMA (Kompetisi Keuangan Syariah Ramadan)
    Rangkaian lomba bernuansa Ramadan, termasuk Lomba Kultum Keuangan Syariah, Lomba Reels Keuangan Syariah, Lomba Seni Hadrah, serta kuis interaktif di media sosial yang diadakan oleh lembaga keuangan syariah. Lomba Hadrah telah sukses diselenggarakan pada 5 Maret 2025 di Kantor OJK Provinsi Maluku.
  3. FIKRAH (Festival UMKM Ramadan Halal)
    Ajang bagi UMKM halal untuk mempromosikan dan menjual produk mereka di pelataran Masjid Raya Al-Fatah Ambon. Festival ini juga menjadi wadah transaksi produk keuangan syariah.
  4. SURAU (Safari Edukasi Ramadan Keuangan Syariah)
    Program edukasi keuangan syariah yang dilakukan di berbagai wilayah Maluku, bersinergi dengan Gerakan Pangan Murah Pemerintah Provinsi Maluku, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait produk keuangan syariah.
  5. EPIKS (Ekosistem Pesantren Inklusif Keuangan Syariah)
    Program khusus untuk meningkatkan literasi keuangan syariah di pesantren, guna mendukung pemberdayaan ekonomi berbasis syariah di lingkungan pesantren.

Menutup sambutannya, Kepala OJK Maluku, Andi M. Yusuf, mengajak seluruh pelaku usaha keuangan syariah untuk terus berinovasi dan memahami kebutuhan masyarakat.

“Ekonomi syariah di Maluku memiliki potensi besar untuk berkembang lebih pesat. Oleh karena itu, inovasi dan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, serta masyarakat sangat diperlukan agar layanan keuangan syariah semakin mudah diakses dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas,” pungkasnya.

Dengan berbagai inisiatif yang dihadirkan dalam GERAK Syariah Maluku 2025, diharapkan semakin banyak masyarakat yang memahami dan menggunakan layanan keuangan syariah, sehingga pertumbuhan ekonomi berbasis syariah di Maluku semakin kuat dan berkelanjutan. (**)