MasarikuOnline.Com, Ternate – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Maluku-Maluku Utara yang digelar pada Jumat (21/3/2025) di Ternate, Maluku Utara, menghasilkan sejumlah keputusan penting terkait komposisi direksi bank pelat merah tersebut.
Rapat yang dihadiri oleh para pemegang saham, termasuk kepala daerah di Maluku dan Maluku Utara, dipimpin oleh Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dan Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda. Salah satu keputusan utama adalah pencopotan Direktur Pemasaran Jetty Likur, yang untuk sementara dibiarkan kosong hingga pelaksanaan Kelompok Usaha Bersama (KUB) dengan Bank DKI.
“Direktur Pemasaran dibiarkan kosong sampai KUB dengan Bank DKI nanti,” ungkap salah satu sumber yang mengetahui jalannya rapat.
Selain itu, RUPSLB juga mengangkat Inggrit Sahusilawane sebagai Direktur Umum Bank Maluku-Malut, mengisi posisi yang telah lama kosong.
“Inggrit orang Bank Maluku juga. Itu bukan mengganti Direktur Umum, tapi mengisi jabatan yang kosong lama,” lanjut sumber tersebut.
Sementara itu, posisi komisaris tidak mengalami perubahan dan masih menunggu proses KUB dengan Bank DKI. Rapat juga memutuskan bahwa susunan direksi lainnya tetap bertahan hingga April, saat KUB diharapkan selesai.
“Jadi komisaris itu diputuskan untuk setelah KUB baru dilakukan pergantian. Demikian juga dengan posisi direksi masih menunggu sampai April mendatang,” tambahnya.
Sumber yang didapat media ini juga menyebutkan bahwa keputusan untuk menunda perubahan besar dalam direksi dan komisaris Bank Maluku-Malut adalah langkah strategis.
“Setelah KUB, bisa saja terjadi perubahan kepemilikan pada pemegang saham utama atau pengendali. Maka, struktur manajemen, termasuk direksi dan komisaris, juga akan berubah,” pungkasnya.
Dengan keputusan ini, Bank Maluku-Malut tampaknya sedang menyiapkan fondasi untuk restrukturisasi besar setelah bergabung dengan Bank DKI. Semua mata kini tertuju pada April 2025, saat perubahan komposisi direksi dan komisaris diperkirakan akan terjadi. (**)