Pengambilan Paksa Jenazah Covid-19 di RSUP Leimena Murni Kesalahan Pahaman, Satgas : Turut Berduka Cita

oleh -1031 Dilihat
dr. Adonia Rerung

MASARIKU.COM, Kembali terjadi pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19 oleh keluarga. Salah satu alasan tindakan pengambilan paksa tersebut, adalah agar jenazah dimakamkan oleh keluarga

Tindakan ini pun menjadi persoalan disaat pandemi masih berlangsung hingga hari ini, karena tindakan tersebut berpotensi terjadinya penularan ke orang lain. Hal inilah yang belum dipahami betul oleh pihak-pihak yang mengambil paksa jenazah keluarganya.

Beredar video pengambilan paksa jenazah Covid-19 yg kembali terjadi di Kota Ambon, Minggu (27/6/2021) kemarin. Salah satu jenazah pasien remaja perempuan berinisial TJH (11), warga Poka, Rumah Tiga tersebut, diambil paksa pihak keluarga di RSUP dr. J. Leimena.

Menanggapi inisiden tersebut, Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, dr. Adonia Rerung mengatakan bahwa pemerintah daerah   menyampaikan turut berduka cita dan mendoakan agar keluarga almarhum diberi kekuatan dan penghiburan dari Tuhan yang Maha Kuasa.

Rerung menjelaskan, awalnya, almarhum sempat dibawa ke UGD RSUP untuk mendapat penanganan medis. Namun sebelum masuk ke ruangan, dilakukan pemeriksaan Rapid Antigen dan TCM oleh petugas RSUP. Hasil dari kedua pemeriksaan itu adalah positif.

“Almarhum masuk RSUP dalam keadaan tidak sadar, sebab itu dilakukan Rekam Jantung (EKG). Hasil rekaman dan pemeriksaan tanda-tanda vital lain, ternyata sudah meninggal. Hasil tersebut disampaikan kepada keluarga, lalu keluarga meminta agar almarhum disuntik formalin,” jelasnya di Ambon, Senin, (28/6/2021).

Namun menurut Rerung, pihak rumah sakit menjelaskan bahwa berhubung almarhum terkonfirmasi Covid-19, maka pemulasaran jenazah harus dilakukan sesuai ketentuan .

“Sesuai prosedur rumah sakit, lebih dulu dilakukan pemeriksaan rapid antigen dan ternyata hasilnya positif, kemudian dilakukan pemeriksaan TCM hasilnya positif Covid-19,” ujarnya.

Kemudian, lanjut Rerung, meskipun sempat terjadi kesalahpahaman antara keluarga almarhum dengan pihak rumah sakit, namun persoalan tersebut sudah diselesaikan secara baik-baik, setelah pihak rumah sakit, Satgas Covid-19, Satpol-PP, kepolisian serta bantuan Kesdam XVI/Pattimura, mendatangi rumah duka untuk memberikan edukasi kepada keluarga almarhum.

“Ini semua berkat kelapangan hati dan kesadaran penuh keluarga almarhum. Upaya ini tentunya untuk memutus mata rantai Covid-19. Jenazah sudah dimakamkan di TPU Hunuth sesuai protap penanganan covid. Kami menyampaikan terima kasih atas pengertian baik dari keluarga yang bersedia menaati prosedur di dalam penanganan jenazah almarhum,” tuturnya.

Kemudian, Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang RSUP dr. J. Leimena, dr. Yan Aslian Noor, juga menyampaikan ucapan bela sungkawa atas meninggalnya almarhum. Pihak rumah sakit meminta maaf bila ada kesalahpahaman dalam pelayanan.

“Kami sebenarnya lebih memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan medis,” ucapnya.

Dia berharap ada kerjasama dari seluruh elemen masyarakat untuk memutus mata rantai covid 19 di Provinsi Maluku. (humasmaluku).