MasarikuOnline.Com, Ambon – Dalam upaya melibatkan industri dalam proses pembelajaran merdeka belajar kampus merdeka, Fakultas Teknik Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon melakukan Studi Ekskursi untuk program studi Teknik Transportasi Laut ke PT. Pelindo Ambon.
Demikian Telematika Transportasi & Kepelabuhanan Unpatti, Dr. Lodewyk M. Kelwulan, ST, MT, disela kegiatan Selasa, 14/11/2023.
“Sudah saatnya industri dilibatkan dalam proses pembelajaran, apalagi saat ini kita masuk dalam kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Karena ini masuk dalam kurikulum, maka kita harus melakukan pendekatan dengan berbagai pihak dimana saat ini mahasiswa diarahkan untuk mengenal dari dekat industri kemaritiman terkhususnya bidang kepelabuhanan. Dan Pelindo adalah salah satu tujuan kami saat ini,” ungkap Kelwulan.
Lebih jauh pria smart itu berharap PT Pelindo dapat berbagi ilmu dalam program studi ini.
“Kami memiliki harapan setelah kunjungan ini, PT Pelindo dapat sharing ilmu pengetahuan dan mengajar bersama di kampus,” timpalnya.
Pria berkacamata itu mengungkapkan, Fakultas Teknik Unpatti, awalnya diinisiasi oleh Teknik Perkapalan.
“Teknik Perkapalan dulu menjadi primadona, namun seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, serta kebutuhan transportasi yang paling diminati masyarakat, maka transportasi laut saat ini menjadi ikon Fakultas Tenik Unpatti saat ini,” tandasnya.
Ditambahkan, kegiatan seperti ini baru dilakukan dalam dua semester.
“Hari ini bersama 50 mahasiswa mereka belajar serta meningkatkan kapasitas pengetahuan terkait kepelabuhanan. Selain dengan PT Pelindo, kami juga melakukan pendekatan dengan Pelabuhan KSOP, Dinas Perhubungan bahkan PT Samudrea Indonesia di Jakarta,” rincinya.
Sementara itu, Asisten Manager Perencanaan dan Pengendalian Peti Kemas PT Pelindo Ambon, Martinus Andreas Hutasoit menambahkan, pihaknya merasa tersanjung dikunjungi mahsiswa Teknik Transportasi Laut Unpatti Ambon.
“Secara umum, perpetikemasan atau konternisasi masih belum dikenal oleh masyarakat. Dengan kunjungan ini membantu kami mensosialisasikan bagaimana mekanisme penggunaan peti kemas, pengaturan bongkar muat hingga keluar masuk barang,” ungkap Hutasoit.
Walaupun demikian, lanjutnya, juga ditemukan kendala dalam pengoperasian peti kemas.
“Pertama, itu kondisi peti kemas yang kurang baik atau dalam pelayaran mengalami kondisi kurang bagus, kemudian juga kendala sumber daya manusia. Kekurangan SDM ini memberikan semangat bagi kami sebab semakin banyak dikunjungi oleh mahasiswa, maka diharapkan generasi Maluku mampu menyerap proses transportasi dan kepelabuhanan, yang didalamnya termasuk perpetikemasan atau konternisasi,” tandasnya.
Hutasoit mengungkapkan Pelindo menawarkan kerjasama terbuka bersama perguruan tinggi yang ada.
“Sebab, dalam program kerja PT Pelindo kami harus membagikan pengetahuan ini kepada masyarakat pendidikan. Harapan kami, mahasiswa yang hadir ini saat lulus nanti siap bergabung dalam dunia kerja dengan pengetahuan yang mumpuni terkait transportasi an kepelabuhanan,” pungkasnya. (PM/JR)