MasarikuOnline.Com, Ambon – Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Johan Lewerissa menyoroti kelangkaan BBM jenis minyak tanah yang terjadi disejumlah lokasi di kota Ambon seperti yang terjadi di Gunung nona kecamatan, Nusaniwe area Stain Air Besar kecamatan Sirimau area Galala, ada juga di tempat lain.
Kepada awak media, pada Jumat (07/06/2024) di rumah rakyat, karang panjang Lewerissa menyebutkan, kelangkaan BBM jenis minyak tanah ini merupakan hal yang perlu di tangani oleh PT Pertamina (Persero) jika kemudian terjadi kelangkaan seperti itu maka langkah positif harus di lakukan.
Menurutnya, DPRD provinsi Maluku sebagai wakil rakyat memberikan atensi kepada PT Pertamina (Persero) atas kelangkaan minyak tanah jangan lagi terjadi, sebab salah satu pelengkap kebutuhan primer yang di butuhkan masyarakat.
Lewerissa menyoroti PT Pertamina (Persero) seharusnya memberikan sejumlah data BBM kepada DPRD provinsi Maluku guna di serhakan ke PT Migas Indonesia, PT Maluku Energi Abadi (Persero) untuk melengkapi stok BBM yang ada.
“Kalau terjadi kelangkaan seperti ini boleh juga terjadi penumpukan BBM jenis minyak tanah oleh oknum – oknom tertentu yang tidak bertanggung menjawab padahal tidak perlu untuk melakukan penumpukan,” Ungkap Lewarissa.
Ataukah, PT Migas Indonesia, PT Maluku Energi Abadi (Persero) masih fungsikan data BBM yang lama akibitanya terjadi kelangkaan. Apa lagi, oknum tertentu melakukan penumpukan maka terjadi kelangkaan BBM jenis minyak tanah.
Menurutnya lagi, terjadi kelangkaan BBM ada dua (2) indikator utama.
1. Telah terjadi penumpukan BBM jenis minyak tanah oleh oknum tidak bertanggung jawab mengakibatkan kelangkaan.
2. Ataukah, sejumlah data pengguna BBM oleh PT Migas Indonesia, PT Maluku Energi Abadi (Persero) dan PT Pertamina (Persero) melebihi tahun sebelumnya maka dari itu, harus kita cari solusi. Bagaimana hal tesebut tidak lagi terjadi terkait dengan kelangkaan BBM ini. (**)