MasarikuOnline.Com, Ambon – Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Mohamad Latif, menegaskan komitmennya untuk bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk insa Pers, guna mengangkat citra positif provinsi Maluku.
Hal ini disampaikannya dalam acara Desiminasi Laporan Perekonomian Provinsi Maluku dan Temu Media, yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, pada Kamis (13/03/2025) di hotel Santika kota Ambon.
Menurut Latif, tim yang dibentuk oleh Bank Indonesia telah diberikan tugas khusus oleh Gubernur Maluku untuk membantu percepatan pertumbuhan ekonomi daerah. Tim ini dikomandoi oleh deputi-deputi yang membidangi dua hal utama, yaitu moneter dan sistem pembayaran.
“Deputi moneter fokus pada penyediaan data perekonomian, termasuk inflasi dan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Maluku, sementara deputi sistem pembayaran mengelola transaksi pembayaran, baik secara tunai maupun non-tunai,” jelasnya.
Latif menyebutkan, peran Bank Indonesia dalam mendorong sistem pembayaran yang aman dan efisien di Maluku merupakan bagian penting untuk meningkatkan aktivitas perekonomian masyarakat. “Dengan memperkuat sistem pembayaran, terutama non-tunai, kita ingin menciptakan kemudahan bagi pelaku usaha maupun masyarakat umum dalam bertransaksi. Ini akan membuka peluang usaha dan mendorong perputaran ekonomi lebih cepat,” tambahnya.
Namun, Latif juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, khususnya peran media, untuk membangun citra positif Maluku di mata masyarakat. Saat ini, Maluku masih menghadapi tantangan besar sebagai provinsi termiskin keempat di Indonesia. Ia mengajak semua pihak untuk sama-sama memperbaiki kondisi tersebut.
“Ini tugas kita bersama. Kami berharap rekan-rekan media dapat terus menghadirkan pemberitaan yang membangun, yang menunjukkan potensi besar Maluku di berbagai sektor, mulai dari kelautan, perikanan, pariwisata, hingga industri kreatif,” tegas Latif.
Ia juga menekankan perlunya perubahan pola pikir masyarakat, dari sekadar menjadi konsumen menjadi produsen yang aktif dan produktif. “Kalau mindset masyarakat berubah, Maluku bisa menjadi provinsi yang mandiri secara ekonomi. Kita punya kekayaan alam yang luar biasa, tinggal bagaimana kita kelola dengan baik dan memberikan nilai tambah,” katanya.
Mohamad Latif berharap seluruh masyarakat dapat merasa nyaman dan optimis akan masa depan Maluku. “Ini momentum kita bersama. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, pelaku usaha, media, dan masyarakat, saya yakin perekonomian Maluku akan terus tumbuh ke arah yang lebih baik,” pungkasnya. (JR)