BKKBN Provinsi Maluku Gelar Intensifikasi Dan Integrasi Pelayanan KB di Wilayah Khusus 

oleh -347 Dilihat

MasarikuOnline, Kairatu – Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku menggelar kegiatan Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KB Kesehatan Reproduksi di Wilayah Khusus tahun 2024 yang terpusat di Puskesmas Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, pada Rabu (24/07/2024).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN RI, DR. Drs. Wahidin, M.Kes, Direktur Bina Pelayanan Wilayah Khusus, PJ Bupati SBB yang diwakili Sekda, Levernae Tuasuun, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Mincie H. Ubro, S.Hut., M.Si, yang mewakili Dandim 1513/SBB, yang mewakili Kapolres SBB, yang mewakili Kajati SBB, Ketua DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat, Bapak Abdul Rasyid Lisaholit, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Seram Bagian Barat besera jajaran, Camat Kairatu, Marcoroy B Lekaweal, Para Kepala Desa di wilayah Kairatu dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN RI, Drs. Wahidin, M.Kes, mengatakan, Program KB dan kesehatan reproduksi menjadi salah satu upaya dalam rangka menurunkan angka stunting, angka kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, melalui program Pencegahan kehamilan “4 (empat) Terlalu” (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak) dengan penggunaan kontrasepsi.

Menurutnya, Stunting akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia dimasa yang akan datang. Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kurang gizi dalam waktu yang lama (kronis) disertai infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya di bawah standar.

Berdasarkan SSGI 2022 dan Survei Kesehatan Indonesia 2023 angka stunting mengalami penurunan 0,1 persen yaitu dari 21,6 persen menjadi 21,5 persen.

Untuk Provinsi Maluku yaitu 26,1 persen dan pada tahun 2023 menurut hasil Survei Kesehatan Indonesia naik menjadi 28,4 persen. Sedangkan untuk Kabupaten Seram Bagian Barat prevalensi stunting pada tahun 2023 mengalami kenaikan sebesar 3,9 persen menjadi 31,4 persen. (SSGI Seram Bagian Barat tahun 2022: 27,5 persen).

 Hasil Pendataan Keluarga tahun 2023, kesertaan KB modern secara nasional mengalami peningkatan dari 59,4 persen menjadi 60,4 persen. Untuk mCPR Provinsi Maluku masih dibawah angka nasional yaitu diangka 39,2 persen sedangkan Kabupaten Seram Bagian Barat lebih tinggi yaitu 39,4 persen. Untuk kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need) di Provinsi Maluku yaitu 24,1 persen sedangkan di Kab. Seram Bagian Barat 19,0 persen.

Salah satu tantangan dalam penyelenggaraan program KBKR yaitu terkait pemerataan akses dan peningkatan kualitas pelayanan KB KR diseluruh wilayah Indonesia. Dalam pemerataan akses yang masih menjadi kendala diantaranya ketersediaaan faskes dan tenaga kesehatan, selain itu juga tantangan lainnya kondisi geografis, budaya dan sosial yang berbeda antar wilayah.

Dalam upaya meningkatkan akses pelayanan KB dan untuk meminimalisir terjadinya disparitas mCPR antar wilayah, BKKBN memiliki strategi dan program memperluas jangkauan dan peningkatan aksesibilitas pelayanan KB bagi para PUS di wilayah-wilayah khusus seperti wilayah tertinggal, terpencil, perbatasan, kepulauan termasuk kawasan transmigrasi melalui penyelenggaraan program Prioritas Nasional (Pro PN) Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KB di Wilayah Khusus bekerjasama dengan mitra kerja terkait terutama dengan jajaran kesehatan, organisasi profesi (IBI, IDI, POGI, dll), TNI, POLRI, Pemerintah daerah, dll.

Pada tahun 2023 Kab. Seram Bagian Barat mendapatkan dana BOKB 3,4 Milyar dan terserap sebesar 3,4 Milyar atau 99,11 persen, khusus untuk penggerakan pelayanan KB MKJP dari 392 juta berhasil diserap sebanyak 375 juta atau 95.63 persen.

Pada tahun 2024 dana BOKB Kab. Seram Bagian Barat sebesar 3,9 milyar dan realisasi hingga bulan Juni masih 0 persen berdasarkan aplikasi MORENA. Harapan kami pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat bisa mengoptimalkan serapan BOKB ini dalam rangka peningkatan kesertaan KB dan percepatan penurunan stunting.

Kegiatan pada hari ini yaitu Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR Wilayah Khusus di daerah wilayah transmigrasi di Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan langkah nyata dari upaya untuk mempercepat penurunan stunting dan penurunan AKI dan AKB melalui koordinasi dan kolaborasi yang yang melibatkan multisektor (pentahelix) diberbagai dan multipihak tingkatan hingga pemerintah daerah dan pemerintah desa termasuk para tenaga lini lapangan, kader, tim pendamping keluarga dan tenaga kesehatan.

Adanya koordinasi dan kolaborasi ini diharapkan dapat mendekatkan akses, memperluas jangkauan pemerataan pelayanan kesehatan terutama KB bagi Pasangan Usia Subur (PUS) di wilayah-wilayah khusus dalam memenuhi hak reproduksinya, melalui pemakaian kontrasepsi yang sesuai Dipindal dengan CamScanner

Berkaitan dengan kegiatan hari ini, kami ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Bupati Seram Bagian Barat dan jajaran atas dukungannya dalam pelaksanaan kegiatan prioritas nasional Intensifikasi dan integrasi pelayanan KB di wilayah Khusus wilayah transmigrasi. Kegiatan ini dapat terlaksana berkat kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat dan Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku.

Ditempat yang sama, PJ Bupati Seram Bagian Barat dalam sambutannya yang dibacakan Sekertaris Daerah mengatakan, program Kependudukan ini bertujuan untuk mewujudkan keluarga yang sehat, bahagia dan sejahtera.

Guna menciptakan tujuan tersebut, tentunya keluarga berencana harus berhasil kita bentuk, baik secara kuantitas maupun kualitas, mengigat keluarga berencana merupakan salah satu upaya untuk mengatur jumlah anak dan jarak kelahiran, agar masyarakat mengatur keluarganya dengan baik.

Salah satu metode guna mengatur jumlah anak dan jarak hamil, tentunya melalui penggunaan alat kontrasepsi. Makanya kami sangat mendukung dengan dibukanya pelayanan KB ini.

Ini merupakan upaya preventif dalam mencegah terjadinya stunting  melalui peran pengasuh 1000 hari pertama kehidupan yang memiliki anak dibawah usia 3 tahun.

Kepada masyarakat, saya mengajak untuk memanfaatkan kesempatan ini, dapatkan pelayanan KB secara gratis pada semua fasilitas kesehatan terdekat. (JR)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.